Gempa berkekuatan 7.6 skala richter mengguncang ranah minang, gedung-gedung roboh, tanah longsor, ratusan orang tertimpa reruntuhan bangunan, lainnya tertimbun longsor. Sore hari 30 September 2009, kota Padang di Sumatera Barat sesaat setalah gempa, gelap gulita, gempa dasyat memutuskan aliran listrik, Padang menjadi kelam. Gedung-gedung roboh, lantai dua jadi lantai satu, pohon dan tiang operator selular rubuh, sehingga komunikasi ke dan dari Padang terputus, hanya operator tertentu yang berfungsi namun itupun dengan sinyal terbatas. Semua orang tidak dapat menghubungi rumah, keluarga kakak adik serta famili. Sementara ‘Urang Awak ‘ diperantauan harap cemas menyaksikan pemberitaan dari televisi yang secara langsung menyiarkan setiap perkembangan yang ada pasca gempa. Dan Gempa itu juga menimpa salah seorang rekan kita Hartono Kasio. Setelah gempa Hatono terpisah dari dua putra-putrinya, kisah lengkap yang ditulis sendiri dapat Anda baca di Majalah Lirik Edisi Perdana yang beredar akhir tahun ini.
Bagaimana dasyatnya gempa melanda kota Padang dapat kita saksikan melalui foto-foto diatas yang direkam oleh rekan IF Arnold.Dua foto menunjukkan sebuah mobil beserta keluarga yang sedang melintas di Bukit Silaiang Padang, jatuh ke jurang.