Saturday, 26 December 2009
NGEBONNYA JANGAN BANYAK-BANYAK...
Anda tentu masih ingat dengan sosok rekan kita ini. Pardi, putra asli Gudang Batu Lirik ini memulai karirnya dari sebuah bar. Bukan Bar layaknya restoran terkenal ibukota, tidak juga bar pada hotel berbintang, pria lima cucu ini yang baru saja menikahkan putri bungsunya, pada era tahun 70-an adalah penjaga Bar ISDOLI ( Ikatan Sosial dan Olahraga Lirik). Sebuah Club House milik PTSI, perusahaan minyak asing yang beroperasi di Lirik, Riau.
Sehari-hari Mas Pardi, begitu beliau disapa melayani pesanan karyawan yang mampir di barnya saat jam istirahat. Jam makan siang adalah waktu paling sibuk, berbagai pesanan harus segera dilayani dan disajikan. Berbeda dengan jam makan siang pada hari libur, pada hari kerja istirahat makan siang karyawan hanya satu jam sehingga dalam waktu singkat Mas Pardi harus bisa melayani dengan baik. Dari Bar ke bagian dapur mengantarkan order pesanan, menulis bon dan kadang mengantar makanan juga. Kemudian menyiapkan bon-bon makan karyawan tersebut yang harus ditandatangai, karena sebagian besar karyawan merelakan gajinya untuk dipotong biaya makan siang. Sehingga faktor ketelitian sangat dominan, agar tidak terjadi salah tulis nomor pegawai (payroll) pada bon-bon tersebut. Saking seringnya menulis bon membuat Mas Pardi hapal sebagian besar nomor pegawai yang dimulai dengan angka tahun mulai bekerja.
(Bagaimana kelanjutan cerita Mas Pardi?, dimana beliau sekarang?. Apa betul sekarang mengelola Hotel Berbintang? Tunggu kisah selanjutnya ....