Saturday 20 June 2020

ROTI LE' SOEGENG GUDANG BATU


Kurang lebih jam 3 sore Mbak Menik mulai berkeliling mengantarkan pesanan roti kepada pelanggan setianya. Seperti yang dilakukan dulu oleh Ayahnya, Le’ Soegeng berkeliling Lirik dengan sepeda lengkap dengan boks aluminium berisi berbagai macam roti manis dan roti tawar. Sepeninggal Ayahandanya Mbak Menik meneruskan usaha roti keluarga yang telah berdiri sejak tahun 1968, dengan tetap berkeliling – sekarang- menggunakan Honda atau sepeda motor. Selain keliling juga dititipkan di Bumdes Gudang Batu. Biasanya roti yang diproduksi setiap harinya habis terjual dan jika masih ada, sebelum kembali ke Gudang Batu biasanya mangkal dulu di sekitar Garasi Lirik.


Sampai hari ini roti Le’ Soegeng Gudang Batu masih berproduksi dengan rasa dan aroma yang masih seperti dulu, roti isi kelapa dan srikaya nya banyak digemari masyarakat Lirik disamping roti tawar yang tetap setia menemani saat-saat sarapan keluarga di Lirik. 



Ada yang berbeda saat penulis mendatatangi tempat roti Le Soegeng di produksi di Gudang Batu ini, dulu proses pemanggangan roti menggunakan tungku dengan api bagian atas dan bawah sebagai pemanas yang diatur secara manual. Sekarang  proses pemanggangan sudah menggunakan oven yang dapat mengatur secara otomatis suhu pembakarannya bagian atas maupun bawah.

(Kiriman Mbak Yuni, Rejosari- Lirik)