Saturday 6 March 2010

Riries Djoened menulis Novel

Dulu teman kita yang satu ini sangat mudah dikenal di Lirik, itu disebabkan model rambutnya sedikit keriting tebal nyaris kribo. Putri Bapak&Ibu Djoened Lirik ini pernah merasa kesal dengan rambut kribonya, itu karena setiap nonton bioskop di Lirik rambutnya selalu menjadi sasaran kulit kacang. Teman-teman yang duduk di belakang dengan mudah meletakkan dan melemparkan kulit kacang atau bungkus permen ke rambut kribonya.

Sikap Hidup
Dimana beliau sekarang? Masih adakah rambut tebal yang menjadi ciri khasnya?
Sayang sekali teman-teman yang dulu mengenal beliau akan merasa ada sesuatu yang hilang dari penampilannya, karena saat penampilannya berubah, bukan karena benci dengan rambut kribonya namun lebih kepada tuntutan hati. Bagi rekan-rekan yang hadir saat acara reuni Akbar di Bandung dimana Riries menjadi panitia andalan tentu lebih dapat memahami kehidupan yang kini dijalaninya.

Bermukim di Bandung Riries Sekarwahyunie, begitu nama lengkapnya dalam kesehariannya kini lebih banyak mendekatkan diri kepada sang pencipta. Menurut Ibu dua putra ini Tuhan sudah menentukan jalan hidup masing-masing umatNya dan seyogyanya kita makhluk ciptaanNya patut bersyukur dengan semua limpahan rakhmat yang diberikanNya. Jalani saja hidup sebagaimana yang digariskan karena Tuhan akan memberikan yang terbaik kepadamu. Seperti juga orang lain Riries juga pernah bekerja mengejar mimpi-mimpi, tidak menjadi Guru yang merupakan cita-cita awalnya, Riries malang melintang bekerja dibeberapa perusahaan lokal dan asing di Jakarta, sempat mengalami masa-masa penuh beban dikejar dateline. Merasa jenuh dengan apa yang dia temukan selama ini, membawanya kembali ke Bandung, ke seorang kyai yang kelak menjadi kakek dari anak-anaknya.

Riries, merasa apa yang kita dapat waktu kecil tentang keimanan hanya dasar saja, sebagai sampul sebuah lembaran buku yang harus kita isi dan terus ditambah agar kita menjadi manusia yang pandai bersyukur,peduli terhadap sesama. Selalu berusaha untuk hadir jika ada pertemuan rekan-rekan, apalagi mendengar ada yang sakit..begitulah cerminan diri Riries saat ini. Saat ikut dalam rombongan Ika-Lijar pulang ke Lirik, Riries tidak lupa mengunjungi sesepuh yang dulu pernah dekat dengannya. Mengunjungi pengasuhnya waktu kecil yang puluhan tahun tidak bertemu adalah cara lain mengungkapkan rasa terima kasih dan hormat kepada beliau, begitu kira-kira.

Saat ini kegiatan mantan wartawati ini lebih sering berdiam dirumah, menulis berbagai cerita dan Novel, beberapa sudah pernah dimuat di media cetak, walau dengan nama orang lain yang menurutnya dijiplak. Tidak pernah absen mengaji dan berdo'a agar disayang Tuhan. bahkan seandainya tiba-tiba dia keluar mengunjungi teman atau pergi ke suatu tempat itu karena memang sudah kehendak sang Khalik.

Kegiatan menulis yang menjadi hobby ini sudah berlangsung sejak di sekolah dasar. Novelnya "Lingkar Rembulan", adalah sinopsis tentang masa kecilnya di Lirik hingga beliau melanjutkan sekolah ke Bandung. Menurut Riries novel tersebut selain dihadiahkan kepada kedua putranya memang dipersembahkan untuk Lirik sebagai kota kelahirannya yang tak dapat dilupakan. Penuh kenangan, I Love Lirik...pungkasnya.
Ingin tau lebih lanjut tentang novelnya? Silahkan menghubungi email : ririessekarwahyunie@yahoo.com