Dahulu, saat mobil-mobil di Lirik didominasi oleh mobil PTSI, tidak ada stasiun pengisian bahan bakar atau Pompa Bensin. Mobil-mobil perusahaan minyak asing milik Amerika ini kalau membutuhkan bahan bakar akan mengisi di 'Garasi' salah satu tempat yang berfungsi untuk merawat mobil-mobil perusahaan tersebut.
Hal itu berlangsung cukup lama, sampai kemudian sedikit demi sedikit seiring dengan perkembangan, beberapa mobil 'UMUM' begitu istilahnya berdatangan ke Lirik utamanya mobil tambang dari Airmolek, kota kecamatan kira-kira 6 kilo dari Lirik. Mobil-mobil tersebut melayani pedagang yang akan berjualan dari Airmolek ke Pasar Lirik, disamping itu juga merupakan kendaraan alternatif bagi penduduk Lirik. Kemudian juga beberapa penduduk Lirik memiliki Honda ( motor- di Lirik apapun merk kendaraan roda dua ini, orang menyebutnya dengan honda-merk salah satu kendaraaan roda dua. Pom Bensin yang ada tidak dibuka untuk umum, sehingga bahan bakar adalah barang mahal bagi sebagian masyarakat Lirik pada waktu itu.
Untuk keperluan pengisisan bahan bakar bensin, saat itu mereka membeli bensin eceran di perempatan Japura ( sekarang SPBU Pertamina )yang cukup jauh dari Lirik juga Airmolek. Dan tidak lama kemudian dibukalah tempat pembelian bensin eceran AKE MALAO di Air Molek. Selain melayani pembelian bensin, Ake Malao juga menyediakan minyak tanah. Namun tidak seperti yang di Japura, sekarang walaupun sudah memiliki Tangki bensin besar Ake Malao tidak berupa SPBU yang kita kenal.